MODAL BISNIS TENDA GLAMPING
Modal fleksibel
Apakah Anda tertarik terjun ke bisnis ini? Selain potensi masih besar, usaha ini bisa dimulai dengan modal berapa pun, tergantung kapasitas yang ingin Anda sediakan.
Anda
juga tidak harus memiliki sendiri lahan untuk area perkemahan, meski
beberapa pemain pada akhirnya memutuskan untuk membeli lahan sendiri.
Tiga
tahun silam, Yogi memulai glamping di Gunung Pancar dengan modal Rp 150
juta. Modal itu, dia pakai untuk membeli tenda dan peralatan untuk
berkemah. Untuk lokasi, sejauh ini, dia masih bekerjasama dengan
pengelola kawasan wisata Gunung Pancar.
Saat mengawali usahanya,
Isep pun menempuh cara demikian. Dia bilang, pemain baru bisa merintis
usahanya dengan menyewa bumi perkemahan. ”Kalau dekat dengan taman
nasional, bisa mulai dari situ, tenda pun bisa disewa, tinggal
menyiapkan program kegiatan,” jelas Isep. Isep sendiri mengawali usaha
ini dengan modal Rp 500 juta, di luar lahan.
Tapi, sebaiknya,
Anda memiliki tenda sendiri. Sebab, bentuk tenda ini juga menjadi daya
tarik konsumen. “Tenda diusahakan berbeda dengan tenda lainnya supaya
ada nilai jual sendiri,” kata Yogi. Karena harganya mahal, tenda ini
juga menjadi salah satu perlengkapan yang cukup menguras modal.
Yogi
merancang dan membuat sendiri tenda-tendanya. Dia memilih bahan
sarnafill untuk tendanya. Bahan itu masih diimpor. Saat itu, biaya
pembuatan satu tenda bongkar pasang berkisar Rp 10 juta per unit.
Begitu
pula Marcell yang juga merancang sendiri tenda-tendanya di Legok
Kondang. Karena bersifat semipermanen, Marcell menggunakan bahan membran
sebagai penutup. Sementara, untuk bagian dalam (inner), dia menggunakan kain corduraoy yang bisa memberi kehangatan. Marcell bilang, biaya pembuatan tenda bisa mencapai Rp 40 juta.
Selain
tenda, Anda juga harus menyiapkan perlengkapan di dalamnya, seperti
kasur busa atau springbed, bantal, selimut serta perlengkapan makan.
Pemilihan
lokasi juga ikut berperan untuk menentukan keberhasilan bisnis ini.
Potensi alam memang menjadi perhatian utama, tapi jangan lupakan pula
sistem keselamatan. Sebaiknya, Anda berkonsultasi dengan ahli geologi
atau pengelola taman nasional untuk menghindari daerah-daerah yang
rawan, meski memiliki view yang bagus.
Jika lahan masih menyewa,
Anda juga harus memperhatikan kebersihan toilet. Ini sangat penting
karena pengunjung akan sangat memperhatikan hal tersebut. Bahkan,
Marcell mengklaim, toiletnya setara dengan toilet hotel berbintang. Di
lokasi yang berhawa dingin, air panas juga menjadi kebutuhan pengunjung.
Anda juga harus memperhatikan ketersediaan listrik di lokasi.
Meski sebagian pengunjung ingin menjauhkan diri dari hiruk-pikuk kota,
ada kalanya mereka tak ingin ketinggalan informasi. Apalagi, dengan
makin banyaknya pengunjung keluarga, yang biasanya membawa anak-anak.
Sebaiknya Anda juga menyediakan televisi di masing-masing tenda.
Makanan
juga menjadi salah satu perhatian pengelola glamping. Layaknya hotel,
makanan yang disajikan juga harus memikat lidah tamu yang datang.
Tak
heran, untuk ini, Legok Kondang juga memiliki chef untuk menjamu
tamunya. Selain menyiapkan sarapan pagi, mereka menjual masakan di
kafetaria. Pastikan, dalam glamping, tamu mendapat banyak
kemudahan. Dengan keramahtamahan, Anda pun juga harus sigap membantu
mereka. “Tamu yang puas, pasti akan kembali lagi,” kata Marcell.
Yuk, mari ber-glamping!
Info pemesanan tenda Glamping:
jl.Cipageran No.2 Cimahi
SMS Center/WA: 087823400392
(Sidiq Amir)
Info pemesanan tenda Glamping:
jl.Cipageran No.2 Cimahi
SMS Center/WA: 087823400392
(Sidiq Amir)
Comments
Post a Comment